Senin, 03 Februari 2014

Ledakkan Nuklir di Jepang Berserta Gambarnya

Peristiwa meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang bukanlah yang pertama di dunia. Dulu, tepatnya pada tahun 1986 sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir pernah meledak di Chernobyl, Ukraina. Sekarang kota ini menjadi kota mati yang telah ditinggalkan penduduknya dan tak bisa ditinggali akibat efek radiasi nuklir yang sangat mematikan, bahkan radiasi nuklir tersebut masih terasa sampai sekarang.

Pada pukul 01:23 malam, 26 April 1986, Reaktor nomor 4 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, meledak saat sedang dilakukan uji keamanan, ledakan yang membawa kehancuran yang begitu dahsyat untuk daerah sekitarnya, efek ledakan bahkan dirasakan sampai Inggris dan Skandinavia. Nuklir yang melepaskan tenaga 400 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima ini menyebabkan krisis fatal yang masih dirasakan sampai hari ini. Lima persen dari besar anggaran nasional Ukraina sampai sekarang masih didedikasikan untuk mengatasi konsekuensi ledakan, seperti kanker akibat radiasi.

Perbedaan Paru-paru Perokok dengan yang Tidak Merokok

Perbedaan Paru-paru Perokok dengan yang Tidak Merokok


Mau tau gak, apa aja sih yang terkandung dalam 1 batang rokok ?? 
Yang terkandung pada 1 batang rokok
 
               Rokok memang berbahaya bagi tubuh, selain dapat menyebabkan kanker, rokok juga ternyata punya efek yang sangat mengerikan pada paru-paru kita. Semakin banyak pasien jantung yang di sebabkan karena kebiasaan merokok dan perokok pasif. Di jelaskan oleh pakar kesehatan bahwa pembunuh no. 11 adalah penyakit jantung, namun sekarang merupakan pembunuh no. 1. Bukan hanya itu, bila zaman dulu penyakit jantung hanya di derita setelah usia 50tahun, sekarang usia penderita semakin muda, pasien berusia 40tahun bahkan 20tahunan sudah banyak yang terserang jantung.
               Perokok mendapat resiko 2 kali lipat mengidap penyakit jantung, bahkan mendadak 2-4 kali lipat dari pada yang tidak merokok.
Asap rokok mengandung lebih 4000 unsur dari pembakaran tidak sempurna tembakau. Beberapa unsur tersebut mempunyai hubungan dengan gangguan kesehatan, misalnya :
·         Tar
·         Nikotin
·         Benze
·         Karbon Monoksida (CO)
               Tar adalah getah tembakau yang berwarna coklat, dapat mengiritasi saluran pernafasan yang dapat menyebabkan penyakit jantung, bronkitis, kanker nasofaring, dan kanker paru-paru.
Nikotin, selain mempengaruhi denyut jantung juga berpengaruh pada pembuluh darah manusia.
Serta CO gas yang lebih kuat mengikat hemoglobin (sel darah merah) daripada oksigen. Bila terus terjadi maka dapat menyebabkan sel tubuh kekurangan oksigen dan penyempitan pembuluh darah, karena tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi tersebut. Bila CO lebih besar dari Hb, dapat menyebabkan kematian otot-otot jantung.
               Apabila otot jantung mati, otomatis sudah dipastikan fungsi jantung sebagai pompa darah beserta zat makanan ke seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan terganggu. Kondisi ini di kenal sebagai sebutan serangan jantung akut.
Perbedaan bentuk paru-paru perokok dengan yang tidak merokok

 
Perbedaan paru-paru perokok dengan paru-paru yang sehat
                Sebenernya para perokok itu baca slogan ini ga sih? Sebenarnya para perokok itu udah tau udah tau kan, apa sebab dan akibat efek dari merokok? Kalo emang baca dan udah tau apa sebab dan akibatnya, kenapa mereka nyaman dengan pola hidup seperti itu?
Peringatan

Bagaimana??? Masihkah kalian akan tetap menjadi perokok aktif???
Kalau ga' dimulai dari diri kita, siapa lagi
Kalau ga' sekarang, kapan lagi
thing again!!


sumber : (lintas.Me)

Sesuatu yang mengandung Radiasi !

  Sesuatu yang mengandung Radiasi !


1. Kacang Brazil

Kacang brazil adalah salah satu dari makanan yang paling radioaktif di dunia. Jagan coba2 makan kacang ini berlebihan jika tidak limbah yang anda keluarkan dari tubuh anda akan menjadi sumber radioaktif yang cukup extreme. Alasan kacang ini bersifat radioaktif karena akar pohon kacang brazil ini tumbuh sangat dalam dan menyerap sumber radioaktif dari uranium yang di dalam tanah.

2. Stasiun Grand Central
Stasiun kerta Grand Central di New York adalah stasiun kereta terbesar dan paling radioaktif di dunia. Penyebabnya adalah banyaknya tembok2 granit di stasiun tersebut. Batu granit dapat memiliki kemampuan untuk menyimpan radioaktif alami. Faktanya stasiun ini memiliki level radioaktif yang melampaui batas radiasi radioaktif yang diijinkan pada PLTN.

3. Detektor asap
Detektor asap memang sengaja diberikan material radioactive amersium-241, fungsinya adalah sebagai peng-ion pada bagian tedektornya (dalam bentuk alpha), molekul udara pada bagian detektor itu akan terionisasi dan memungkinkan bagi muatan listrik untuk melewati kedua elektroda. Jika ada asap masuk ke dalam detektor tersebut maka proses ionisasi tergangu dan muatan listrik tdk dapat melewati elektroda dan pada saat itulah alarm pada detektor berbunyi.

4. Tanda keluar
Jika anda jalan2 ke mall atau kerja di kantor pasti sering liat tanda yang bersinar ini di dekat pintu darurat. Tanda ini didesain untuk memberi petunjuk keluar kepada pengunjung gedung pada saat darurat, makanya tanda ini bisa bersinar tanpa sumber listrik, sangat jelas bahwa semua orang pada gedung tersebut dapat terjebak pada kegelapan disaat darurat. Jadi bagaimana tanda ini dapat bersinar? Baterai tahan lama?. Tentu saja tidak, cahaya yang dihasilkan pada tanda ini berasal dari sampel radioaktif hidrogen yang bernama tritium pada benda tersebut. Sayangnya jika tanda ini pecah radioaktif ini dapat menyebar dan mencemari gedung tersebut.

5. Tempat kotoran kucing
Faktanya tempat berak kucing ini bisa menjadi sumber yang menjijikan pada rumah anda dan juga... radiasi radioaktif. Karena kebanyakan wadah ini terbuat dari tanah liat betonit, sejenis tanah liat yang dapat menyerap bau urin dan kotoran kucing, dan wadah ini juga memberi jejak radioaktif alami pada kotoran kucing anda (uranium dan thorium). Parahnya berton2 kotoran ini dibuang begitu saja ketanah setiap tahun. Ada ancaman bahaya radioaktif yang akhirnya mencemari air tanah kita.

6. Pisang
Pisang?, iya seperti kacang brazil, pisang memiliki jumlah radioaktif yang cukup sedikit. Mirip sepert kacang brazil tapi pisang memiliki isotope potassium-40. Kandungan radioaktif pada pisang ini sebanyak 0.01% dari potassium yang ada, jadi agan masih aman untuk makan pisang. Kecuali agan makan pisang satu truk baru deh kerasa efek radiasinya . Bagaimanapun radiasi pisang masih terdeteksi oleh geiger counter sebanyak 0.078 μSv.

7. Dapur granit
Jadi, jangan katakan saya membuat anda takut untuk makan pisang dan kacang brazil. Eitss...jika anda punya dapur granit itu bisa menjadi sumber radioaktif . Dan kemungkinan peralatan dapur agan mungkin sudah tercemar radiasi. Seperti stasiun Grand Central di New York, agan pasti tahu mengapa: karena granit memiliki kemampuan untuk menyimpan radioaktif alami.

8. Rokok

Rokok nah lo! , untuk saya gk ngerokok yah . Kebanyakan rokok mengandung radioaktif seperti polonium-210 (jenis radioaktif yang digunakan untuk membunuh Alexander Litivinenko) dan lead-210. Material ini ada pada tembakau dan meskipun sudah diproses material radioaktif ini masih ada di rokok. Saat rokok dihidupkan maka material ini menguap dan dihisap oleh perokok tersebut dan orang2 disekitarnya . Meskipun material ini sedikit, material ini dapat menumpuk di organ2 para perokok pasif dan aktif (perokok menengah hingga berat) dan bisa menyebabkan KANKER! STOP MEROKOK SEKARANG JUGA!!!

9. Guci tua, porselen, kerajinan kaca
Sangat manis sekali ya melihat vas2 dan guci milik peningalan nenek, tapi jangan tertipu: langsung jual/menyingkirkannya sekarang juga! Banyak gerabah tua yang diproduksi sebelum 1960 memiliki warna oranye atau merah yang memiliki kandungan uranium yang tinggi. Kerajinan kaca antik yang memiliki warna kehijauan juga memiliki kandungan uranium yang cukup tinggi. Sangat tidak disarankan memakai porselen/gerabah tua sebagai wadah menyimpan air, karena selain mengandung radioaktif wadah tersebut memiliki kandungan logam berat yang cukup berbahaya.

10. Kertas mengkilap pada sampul buku















Jika produsen majalah atau buku ingin mengamburkan uangnya, mungkin mereka mulai memasang kertas mengkilap pada sampulnya, soalnya kelihatan rapi dan menarik pembeli . Bagaimanapun untuk membuat kertas terlihat mengkilap diperlukan kaoiln, sejenis tanah liat putih. Seperti tanah liat yang digunakan sebagai tempat berak kucing, tanah liat ini juga dapat menyimpan kandungan radioaktif seperti uranium dan thorium. Tanah liat ini juga dipakai sebagai penyedap makanan sebagai "over-the-counter drugs"
 
sumber : http://etalaseradiologitiwul.blogspot.com/2014/02/benda-benda-ini-ada-radiasinya-looohhhh.html

Seni dan Keilmuan dari sinar-X Ikan

Pameran Museum of Nature mengungkapkan seni dan keilmuan dari sinar - X ikan


Bagi kebanyakan orang , tulang ikan mungkin hanya membuat kesal saat makan malam. Tapi pameran baru di Canadian Museum of Nature bisa memberikan perspektif yang lebih luas .

" X-ray dari Arctic Fishes , " opening 11 Januari menampilkan gambar "arsitektur osteologis spektakuler ikan," kata museum ahli ikan ( ilmuwan ikan ) Noel Alfonso .


Ikan dianggap memiliki struktur tulang yang paling kompleks dari semua vertebrata . Yang membuat ilmu tulang - studi tulang - lebih menantang dibandingkan dengan hewan lain yang memiliki tulang belakang .


Seperti terungkap dalam sinar - X , jumlah vertebra dapat digunakan untuk membedakan satu spesies ikan dari yang lain , kata Alfonso .


Tapi selain berguna secara ilmiah, ada aspek artistik untuk teknologi .


"Sinar - X adalah cara yang cukup keren melihat struktur internal, " kata Alfonso . Beberapa bisa menjadi cantik , katanya , mencatat bahwa ia lama memiliki ketertarikan dengan "antarmuka antara seni dan ilmu pengetahuan."


Museum ini memiliki salah satu koleksi terbaik dari ikan laut Arktik di dunia. Spesies dipamerkan dalam pameran 16 back-lit gambar meliputi seperti varietas dikenal sebagai Arctic char, capelin dan halibut Atlantik , serta yang kurang familiar seperti lanternfish gletser dan stickleback ninespine .Ada juga gambar kerangka halibut Greenland , sejenis "yang benar-benar aneh" dari flatfish yang berenang di kolom air dan tidak eksklusif di sepanjang dasar laut sebagai flatfish lain lakukan , kata Alfonso . Hal lain yang aneh tentang spesies adalah kenyataan bahwa salah satu matanya hanya sebagian bermigrasi dari satu sisi kepala ke sisi lain , bukannya semua jalan seperti flatfish lainnya .The X - ray dari dragonfish boa sepanjang 14cm , yang tertangkap dalam jaring dan dibawa ke museum , mengungkapkan ikan di perutnya . Yang membuat spesimen ini langka , karena "ikan ini sering bisa pergi selama berbulan-bulan tanpa makan , " kata Alfonso .


Alfonso dan seorang rekan membuat gambar X - ray pada bulan November , menggunakan peralatan di Royal Ontario Museum di Toronto lebih cocok untuk proyek artistik di Museum of Nature.


sumber: myESR

Minggu, 02 Februari 2014

Teleradiologi

Teleradiologi


Teleradiologi merupakan bagian dari telemedicine yaitu suatu transmisi dari informasi medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi ke lokasi lainnya melalui hubungan komunikasi, sehingga dengan kata lain bahwa teleradiologi merupakan proses pemindahan data, imejing radiologi dalam koneksinya dengan pelayanan, konsultasi dan pendidikan dari suatu tempat ke tempat lainnya, baik dalam ruang lingkup rumah sakit, pelayanan kesehatan lainnya, lintas daerah/regional maupun antar negara, baik antar masyarakat kedokteran maupun masyarakat umum. Teleradiologi ini juga sangat berguna bagi pasien, dokter, institusi kesehatan ( rumah sakit), pemerintah dan asuransi kesehatan.

Penerapan teleradiologi di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dilakukan untuk memenuhi tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis, konsultasi serta edukasi. Akan tetapi secara umum diperlukannya teleradiologi karena beberapa faktor, antara lain:

1. Pelayanan kepada konsumen

a. Tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis

b. Perlunya second opinion professional ketika hendak memberikan interprestasi medis

c. Jumlah pasien sangat banyak

d. Adanya kendala geografis dalam memberikan layanan medis radiologi

e. Kecenderungan produsen untuk mengadakan pelayanan atau produk yang efesien dan efektif.

2. Peralatan

a. Alat radiologi mahal

b. Jumlah alat radiologi terbatas

c. Jumlah penyedia jasa RS dengan fasilitas radiologi terbatas

d. Kecenderungan perkembangan fusi imaging ( perpaduan berbagai modalitas radiologi ) dan fusi diagnostic ( cross-cheking beberapa hasil diagnosa medis)

3. Dokter spesialis Radiologi

a. Jumlah dokter/radiolog sedikit

b. Dokter radiolog bekerja di beberapa RS

Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk juga mencoba untuk melakukan pengarsipan imaging secara digital baik dari pemeriksan radiologi konvensional ( dilakukan digitalisasi terlebih dahulu dengan menscan foto-foto konvensional ) , fluoroskopi, CT Scan, maupun MRI. Pengarsipan digital ini sangat diperlukan baik untuk memudahkan pengarsipannya, rumah sakit memiliki data/imaging, untuk penggandaan, maupun tidak adanya gambar yang hilang.

Perangkat Pendukung Teleradiologi

Perangkat yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya teleradiologi di RS Pantai Indah Kapuk :

1. Modalitas / sistem radiologi digital

Radiologi digital diperlukan karena teleradiologi baru mungkin terlaksana kalau semua data dan citra radiologi telah dikonversi menjadi data digital ( kode biner ). Data tersebut selanjutnya diubah dan dipancarkan sebagai gelombang elektromagnet termodulasi.

Beberapa modalitas radiologi digital yang dimiliki RSPIK yaitu MRI 1.5 T, CT Scan, Fluoroskopi, C-Arm, Bone Mineral Densitometri ( BMD ), komputer workstation. Adapun digitalisasi imejing dari modalitas-modalitas konvensional seperti X- ray konvensional, Mamografi, Panoramik sebelumnya dilakukan dengan menggunakan alat digital scanner, sekarang dengan peralatan CR ( Computed Radiography ).

2. Sistem komputer

Komputer yang dipakai untuk mendukung teleradiologi yaitu komputer workstation/pemroses dan komputer server radiologi. Adapun komputer server radiologi ditinjau dari hardwarenya adalah sebagai berikut :

a. Intel Xeon 2,4 GHz

b. Hardisk 400 GB

c. CD-R Drive ( CDRW ) sebagai archiving tools

d. Network connection

e. Monitor dengan resolusi tinggi

3. Sistem perangkat lunak pemroses data / sinyal / citra

Software yang digunakan untuk teleradiologi di RSPIK sudah mengunakan PACS software application berbasis DICOM dan web yang terlisensi dengan performance yang tinggi.

4. Sistem jaringan telekomunikasi ( telepon dan satelit )

Teleradiologi yang dilaksanakan di RSPIK ini melalui :

a. Intranet yaitu komputer di bagian-bagian rumah sakit seperti komputer di ruang-ruang baca radiolog, UGD, ICU, kamar operasi dll. mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM

b. Internet yaitu bisa dikirim ke komputer pribadi di rumah dokter ataupun note book maupun ke Cell Phone ( HP, PDA& Palm Top ) dengan Yang terakhir ini kami sebut sebagai mobile teleradiologi. Pengiriman gambar bisa dengan protocol JPEG via email dengan bantuan komputer workstation dan juga bisa dengan melakukan browsing ke web server radiologi

5. Sistem data base data citra.

Sistem data base menggunakan sebuah komputer server tersendiri dan tidak tercampur dengan data-data yang lainnya

6. Sistem security data

Keamanan dan kerahasiaan data sangat penting dalam teleradiologi, demi kearahasiaan catatan medik pasien. Oleh karena itu data hanya dapat dilihat oleh orang yang berhak saja, yaitu misalnya dengan pemakaian password pada waktu mengakses webserver. Untuk keamanan dan kerahasiaan data juga kita bisa melakukannya dengan menghilangkan identitas pasien diganti dengan kode tertentu pada waktu pengiriman via email

Mekanisme Teleradiologi di RSPIK

Secara umum pemeriksaan radiologi dalam hal hubungannya dengan teleradiologi dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeriksaan radiologi konvensional dan radiologi digital. Untuk pemeriksaan radiologi konvensional, seperti pemeriksaan x-ray konvensional, panoramik dan mamografi , hasilnya dikonversi dari analog ke digital, yaitu dengan menscan foto-foto konvensional ke alat digital scanner,yang terlebih dahulu dilakukan pemasukan data pasien dan pemeriksan secara lengkap. Selanjutnya hasil scanning foto ditransfer ke komputer pemroses ( workstation ) atau langsung ke komputer server radiologi. Sekarang dengan bantuan CR, proses tersebut tidak lagi dengan scanner film.

Sedangkan hasil pemeriksaan/imej dengan modalitas radiologi digital, seperti hasil pemeriksaan MRI, CT Scan, Fluoroskopi dan C-Arm ditrasnfer ke komputer pemroses ( workstation ) selanjutnya ditransfer ke komputer server radiologi. Modalitas digital lainnya seperti BMD untuk sampai saat ini belum tersambungkan dengan jaringan modalitas radiologi digital lainnya.

Fungsi komputer pemroses ( workstation ) ini sangat berarti dalam teleradiologi ini, yaitu antara lain :

1. Pengolahan imej

Pengolahan hasil pemeriksaan radiologi baik konvensional maupun digital yaitu antara lain adjusting WW & WL, pembuatan 3D ( soft, bone & angio), MPVR, Navigator, Analysis dan lain-lain.

2. Pengarsipan

Pengarsipan hasil-hasil pemeriksaan disimpan dalam CD-R dengan perangkat CDRW drive dengan ekstensi file DICOM. Pengarsipan dikelompokkan menurut jenis pemeriksaannya MRI, CT Scan dan Fluoroskopi dan X-ray. Akan tetapi untuk pengarsipan hasil pemeriksaan X-ray masih dalam proses peyempurnaan.

3. Pencetakan film

Pencetakan film selain dilakukan di konsol modalitas radiologi digital ( Fluoroskopi, CT Scan dan MRI ) juga dapat dilakukan di computer pemroses ini, sehingga dapat mempercepat pengerjaan

4. Penggandaan

Penggandaan film / pencetakan film ulang juga dapat dilakukan, biasanya pihak pasien atau dokter pengirim ataupun juga radiolog memintanya untuk kepentingan konsultasi maupun edukasi

5. Transfer data ( teleradiologi )

Komputer pemroses ini bisa juga disebut sebagai terminal computer yaitu dapat menerima dan juga dapat mengirimkannya ke komputer lainya

Selanjutnya foto hasil pemeriksaan dapat dilihat di ruang-ruang baca radiolog, computer diUGD, ICU, kamar operasi dll dengan . mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM melalui intranet

Salah satu komputer yang tersambung dengan jaringan komputer server radiologi yaitu komputer di kamar operasi, sehingga memungkinkan seorang dokter bedah dapat melihat gambar kelainan secara tiga dimensi, yang sebelumnya hanya dengan melihat pada lembaran-lembaran foto yang biasa dilakukan di kamar operasi. Hal ini sangat membantu seorang dokter bedah dalam menentukan lokasi kelainan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat tindakan dokter di meja operasi.

Dan apabila dokter ada di luar area RSPIK, maka tersebut kita ubah dari gambar DICOM menjadi JPEG di computer workstation\, selanjutnya dengan gambar bisa dikirim ke HP, PDA, Palm Top ataupun PC di rumah dokter dengan menggunakan internet ( email ) dimana Microsoft Outlook Express sebagai email clientnya. Atau dengan dengan melakukan browsing ke web server radiologi dengan password. ( lihat gambar )

Beberapa keunggulan teleradiologi dengan ekstensi DICOM yaitu kontras dan detail terjaga, gambar dapat dimodifikasi, misalnya dapat dijalankan dengan cine, hanya saja komputer tersebut harus diinstal dengan software yang sama dan dengan monitor yang mempunyai resolusi tinggi. Tapi juga bisa dengan browsing ke webserver.

Sedangkan pengiriman dengan ekstensi JPEG bisa lebih cepat, komputer/alat penerima tidak harus diinstal software seperti pada server, sehingga PC atau Cell Phone dapat dipakainya. Hanya saja gambar tidak banyak dimodifikasi, mungkin hanya brightness dan contrastnya saja dan apabila gambar itu kita perbesar maka gambar akan menjadi pecah.





kendala-kendala

Masalah yang mungkin muncul pada pelaksanaan teleradiologi bisa kita bagi menjadi dua, yaitu :

1. Intranet/LAN :
Waktu pengiriman lama

· Gambar/imej yang terkirim telalu banyak

Jika gambar yang dikirim terlalu banyak maka akan mengakibatkan antrian yang memperlambat komunikasi LAN

· Heavy network traffic

Hal ini terjadi karena proses pengiriman gambar dilakukan pada waktu jam kerja dikala pemakaian resource LAN tinggi
Gambar tidak terkirim

· Adanya simultaneous process

Hal ini terjadi karena pengiriman gambar dilakukan secara sekaligus, misalnya pengiriman gambar untuk satu pasien atau lebih dikirmkan kepada lebih dari satu penerima pada waktu yang bersamaan

· Network problem

Misalnya kabel network rusak, HUB rusak, server down.

2. Internet
Setting GPRS/WAP pada Cell Phone
Email Account, misalnya user ID atau passwordnya salah
Provider problem
Over limit mail attachment, dimana mail dalam mailbox melebihi kaouta yang ditetapkan oleh provider sehingga tidak memungkinkan menerima message baru.
Security data



Kesimpulan

Teleradiologi merupakan suatu teknologi yang sangat membantu dalam penanganan pasien yang lebih cepat dan dapat mengurangi angka kematian atau juga kerusakan organ yang lebih berat. Teleradiologi juga berguna bagi dokter, rumah sakit, asuransi kesehatan dan pemerintah. Teleradiologi perlu dukungan teknologi yang memadai sehingga kualitas informasi medis lebih terjaga dan juga keamanan serta kerahasiaan data.

Daftar singkatan :

BMD : Bone Mineral Densitometry

CT Scan : Computed Tomography Scanner

CD-R : Compact Disc Recordable

CDRW : Compact Disc Read & Write

DICOM : Digital Imaging and Communication in Medicine

GPRS : General Packet Radio Service

JPEG : Joint Photographic Experts Group

LAN : Local Area Network

MRI : Magnetic Resonance Imaging

PACS : Picture Archiving and Communication System

PC : Personal Computer

PDA : Personal Digital Assistant

WAP : Wireless Access Protocol

WL : Window Level

WW : Window Width

Kedokteran Nuklir

Kedokteran Nuklir

Dalam pencitraan kedokteran nuklir, radiofarmaka diambil secara internal, misalnya intravena atau secara lisan. Kemudian, detektor eksternal (gamma kamera) menangkap dan membentuk gambar dari radiasi yang dipancarkan oleh radiofarmasi. Proses ini tidak seperti sinar-X diagnostik
di mana radiasi eksternal melewati tubuh untuk membentuk sebuah gambar.

Ada beberapa teknik kedokteran nuklir diagnostik. ''''Skintigrafi ("scint") adalah penggunaan radioisotop internal untuk membuat dua-dimensi. ''''SPECT adalah 3D tomografi teknik yang menggunakan data kamera gamma dari proyeksi banyak dan dapat direkonstruksi dalam pesawat yang berbeda. ''''Positron emisi tomografi (PET) menggunakan deteksi kebetulan untuk proses gambar fungsional.

Tes kedokteran nuklir berbeda dari kebanyakan lainnya modalitas pencitraan dalam tes diagnostik terutama menunjukkan fungsi fisiologis sistem yang diteliti sebagai lawan pencitraan anatomi tradisional seperti CT atau MRI.

Studi pencitraan kedokteran nuklir adalah organ atau jaringan umumnya lebih spesifik (misalnya: paru-paru memindai, memindai jantung, tulang scan, scan otak, dll) daripada yang di radiologi konvensional pencitraan, yang berfokus pada bagian tertentu dari tubuh (misalnya: X dada -ray, perut / panggul CT scan, CT scan kepala, dll).

Selain itu, ada penelitian kedokteran nuklir yang memungkinkan pencitraan seluruh tubuh berbasis pada reseptor sel tertentu atau fungsi.
Contohnya adalah seluruh tubuh PET scan atau PET / CT scan, scan gallium, indium scan sel darah putih, MIBG scan dan octreotide.

Sementara kemampuan metabolisme nuklir untuk proses penyakit gambar dari perbedaan dalam metabolisme yang tak tertandingi, tidak unik.
Teknik tertentu seperti jaringan citra fMRI (jaringan terutama otak) oleh aliran darah, dan dengan demikian menunjukkan metabolisme.
Juga, peningkatan kontras teknik di kedua CT dan MRI menunjukkan daerah jaringan yang menangani obat-obatan berbeda, karena adanya proses inflamasi.
Tes diagnostik dalam kedokteran nuklir memanfaatkan cara menangani tubuh zat berbeda ketika ada penyakit atau patologi hadir.

Radionuklida diperkenalkan ke dalam tubuh sering kimia terikat untuk sebuah kompleks yang bertindak khas di dalam tubuh, hal ini umumnya dikenal sebagai pelacak satu. Dalam kehadiran penyakit, pelacak sering akan didistribusikan sekitar dan tubuh / atau diproses secara berbeda.
Sebagai contoh, ligan metilen-diphosphonate (MDP) dapat preferentially diambil oleh tulang. Dengan kimia melampirkan teknesium-99m ke MDP, radioaktivitas dapat diangkut dan menempel pada tulang melalui hidroksiapatit untuk pencitraan.

Setiap fungsi fisiologis meningkat, seperti karena patah tulang di tulang, biasanya akan berarti peningkatan konsentrasi pelacak.
Ini sering mengakibatkan munculnya 'hot spot-' yang merupakan peningkatan fokus di radio-akumulasi, atau peningkatan umum akumulasi radio seluruh sistem fisiologis.

Penyakit beberapa proses menghasilkan pengecualian dari pelacak, mengakibatkan munculnya 'tempat dingin'.
Banyak pelacak kompleks telah dikembangkan untuk gambar atau mengobati berbagai organ, kelenjar, dan proses fisiologis.
Di beberapa pusat, scan kedokteran nuklir dapat ditumpangkan, menggunakan perangkat lunak atau kamera hibrida, pada gambar dari modalitas seperti CT atau MRI untuk menyorot bagian tubuh di mana radiofarmaka terkonsentrasi.

Praktek ini sering disebut sebagai fusi citra atau co-pendaftaran, misalnya SPECT / CT dan PET / CT.
Pencitraan fusi teknik kedokteran nuklir memberikan informasi tentang anatomi dan fungsi, yang sebaliknya akan tersedia, atau akan membutuhkan prosedur yang lebih invasif atau pembedahan.


Referensi :
http://www.news-medical.net/health/Nuclear-Medicine-Techniques-(Indonesian).aspx

Sejarah Radiologi

Sejarah Radiologi

Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.


Wilhelm Conrad Roentgen

Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil penemuan Roentgen adalah foto jari-jari tangan istrinya yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan istrinya dan disinari dengan sinar baru itu.


Foto Tangan Istri Roentgen

Roentgen dalam penyelidikan selanjutnya segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak sampai diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup. Sifat yang ditemukan Roentgen antara lain bahwa sinar ini bergerak dalam garis lurus, tidak dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, sedangkan di antara sifat-sifat lainnya adalah bahwa sinar ini menghitamkan kertas potret. Selain foto tangan istrinya, terdapat juga foto-foto pertama yang berhasil dibuat oleh Roentgen ialah benda-benda logam di dalam kotak kayu, diantaranya sebuah pistol dan kompas.

Setahun setelah Roentgen menemukan sinar-X, maka Henri Becquerel, di Perancis, pda tahun 1895 menemukan unsur uranium yang mempunyai sifat hampir sama. Penemuannya diumumkan dalam kongres Akademi Ilmu Pengetahuan Paris pada tahun itu juga. Tidak lama kemudian, Marie dan Piere Curie menemukan unsur thorium pada awal tahun 1896, sedangkan pada akhir tahun yang sama pasangan suami istri tersebut menemukan unsur ketiga yang dinamakan polonium sebagai penghormatan kepada negara asal mereka, Polandia. Tidak lama sesudah itu mereka menemukan unsur radium yang memancarkan radiasi kira-kira 2 juta kali lebih banyak dari uranium.

Baik Roentgen yang pada tahun-tahun setelah penemuannya mengumumkan segala yang diketahuinya tentang sinar X tanpa mencari keuntungan sedikitpun, maupun Marie dan Piere Curie yang juga melakukan hal yang sama, menerima hadiah Nobel. Roentgen menerima pada tahun 1901, sedangkan Marie dan Piere Curie pada tahun 1904. Pada tahun 1911, Marie sekali lagi menerima hadiah Nobel untuk penelitiannya di bidang kimia. Hal ini merupakan kejadian satu-satunya di mana seseorang mendapat hadiah Nobel dua kali. Setelah itu, anak Marie dan Piere Curie yang bernama Irene Curie juga mendapat hadiah Nobel dibidang penelitian kimia bersama dengan suaminya, Joliot pada tahun 1931.

Sebagaimana biasanya sering terjadi pada penemuan-penemuan baru, tidak semua orang menyambutnya dengan tanggapan yang baik. Ada saja yang tidak senang, malahan menunjukkan reaksi negative secara berlebihan. Suatu surat kabar malamdi London bahkan mengatakan bahwa sinar baru itu yang memungkinkan orang dapat melihat tulang-tulang orang lain seakan-akan ditelanjangi sebagai suatu hal yang tidak sopan. Oleh karena itu, Koran tersebut menyerukan kepada semua Negara yyang beradab agar membakar semua karya Roentgen dan menghukum mati penemunya.

Suatu perusahaan lain di London mengiklankan penjualan celana dan rok yang tahan sinar-X, sedangkan di New Jersey, Amerika Serikat, diadakan suatu ketentuan hokum yang melarang pemakaian sinar-X pada kacamata opera. Untunglah suara-suara negatif ini segera hanyut dalam limpahan pujian pada penemu sinar ini, yang kemudian ternyata benar-benar merupakan suatu revolusi dalam ilmu kedokteran.

Seperti dikatakan di atas, Roentgen menemukan hampir semua sifat fisika dan kimia sinar yang diketahuinya, namun yang belum diketahui adalah sifat biologiknya. Sidat ini baru diketahui beberapa tahun kemudian sewaktu terlihat bahwa kulit bias menjadi berwarna akibat penyinaran Roentgen. Mulai saat itu, banyak sarjana yang menaruh harapan bahwa sinar ini juga dapat digunakan untuk pengobatan. Namun pada waktu itu belum sampai terpikirkan bahwa sinar ini dapat membahayakan dan merusak sel hidup manusia. Tetapi lama kelamaan yaitu dalam dasawarsa pertama dan kedua abad ke-20, ternyata banyak pionir pemakai sinar Roentgen yang menjadi korban sinar ini.

Kelainan biologik yang diakibatkan oleh Roentgen adalah berupa kerusakan pada sel-sel hidup yang dalam tingkat dirinya hanya sekedar perubahan warna sampai penghitam kulit, bahkan sampai merontokkan rambut. Dosis sinar yang lebih tinggi lagi dapat mengakibatkan lecet kulit sampai nekrosis, bahkan bila penyinaran masih saja dilanjutkan nekrosis itu dapat menjelma menjadi tumor kulit ganas atau kanker kulit.
Selama dasawarsa pertama dan kedua abad ini, barulah diketahui bahwa puluhan ahli radiologi menjadi korban sinar Roentgen ini. Nama-nama korban itu tercantum dalam buku yang diterbitkan pada waktu kongres Internasional Radiologi tahun 1959 di Munich: Das Ehrenbuch der Roentgenologen und Radiologen aller Nationen.

Salah seorang korban diantara korban sinar Roentgen ini ialah dr.Max Hermann Knoch, seorang Belanda kelahiran Paramaribo yang bekerja sebagai ahli radiologi di Indonesia. Beliau adalah dokter tentara di Jakarta yang pertama kali menggunakan alat Roentgen maka ia bekerja tanpa menggunakan proteksi terhadap radiasi, seperti yang baru diadakan pada tahun lima puluhan. Misalnya pada waktu ia membuat foto seorang penderita patah tulang, anggota tubuh dan tangannya pun ikut terkena sinar, sehingga pada tahun 1904, dr.Knoch telah menderita kelainan-kelainan yang cukup berat, seperti luka yang tak kunjung sembuh pada kedua belah tangannya. Pada tahun 1905 beliau dikirim kembali ke Eropa untuk mengobati penyakitnya ini, namun pada tahun 1908 kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sebagai ahli radiologi di RS.Tentara, Surabaya, sampai tahun 1917. Pada tahun 1924 ia dipindahkan ke Jakarta, dan bekerja di rumah sakit Fakultas Kedokteran sampai akhir hayatnya. Akhirnya hamper seluruh lengan kiri dan kanannya menjadi rusak oleh penyakit yang tak sembuh yaitu nekrosis, bahkan belakangan ternyata menjelma menjadi kanker kulit. Beliau sampai di amputasi salah satu lengannya, tetapi itupun tidak berhasil menyelamatkan jiwanya. Pada tahun 1928, dr.Knoch meninggal dunia setelah menderita metastasis luas di paru-parunya.

Setelah diketahui bahwa sinar Roentgen dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang dapat berlanjut sampai berupa kanker kulit bahka leukemia, maka mulailah diambil tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan tersebut. Pada kongres Internasional Radiologi di Kopenhagen tahun 1953 dibentuk The International Committee on Radiation Protection, yang menetapkan peraturan-peraturan lengkap untuk proteksi radiasi sehingga diharapkan selama seseorang mengindahkan semua petunjuk tersebut, maka tidak perlu khawatir akan bahaya sinar Roentgen.

Diantara petunjuk-petunjuk proteksi terhadap radiasi sinar Roentgen tersebut adalah: menjauhkan diri dari sumber sinar, menggunakan alat-alat proteksi bila harus berdekatan dengan sinar seperti sarung tangan, rok, jas, kursi fluoroskopi, berlapis timah hitam (Pb) dan mengadakan pengecekan berkala dengan memakai film-badge dan pemeriksaan darah, khususnya jumlah sel darah putih (leukosit).

Di Indonesia penggunaan sinar Roentgen cukup lama. Menurut laporan, alat Roentgen sudah digunakan sejak tahun 1898 oleh tentara kolonial Belanda dalam perang di Aceh dan Lombok. Selanjutnya pada awal abad ke-20 ini, sinar Roentgen terutama digunakan di Rumah sakit Militer dan rumah sakit pendidikan dokter di Jakarta dan Surabaya. Ahli radiologi Belanda yang bekerja pada Fakultas Kedokteran di Jakarta pada tahun-tahun sebelum perang dunia ke II adalah Prof.B.J. Van der Plaats yang jugatelah memulai melakukan radioterapi disamping radiodiagnostik.

Orang Indonesia yang telah menggunakan sinar Roentgen pada awal abad ini adalah R.M. Notokworo yang lulus dokter di Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 1912. Beliau mula-mula bekerja di Semarang, lalu pada permulaan masa pendudukan Jepang dipindahkan ke Surabaya. Pada tahun 1944 ia meninggal secara misterius, dibunuh oleh tentara Jepang.

Pada tahun yang sama dengan penemuan sinar Roentgen, lahirlah seorang bayi di pulau Rote, NTT, yang bernama Wilhelmus Zacharias Johannes, yang dikemudian hari berkecimpung di bidang radiologi.
Pada akhir tahun dua puluhan waktu berkedudukan di kota Palembang, dr. Johannes jatuh sakit cukup berat sehingga dianggap perlu dirawat untuk waktu yang cukup lama di rumah sakit CBZ Jakarta. Penyakit yang diderita ialah nyeri pada lutut kanan yang akhirnya menjadi kaku (ankilosis). Selama berobat di CBZ Jakarta, beliau sering diperiksa dengan sinar Roentgen dan inilah saat permulaan beliau tertarik dengan radiologi. Johannes mendapat brevet ahli radiologi dari Prof. Van der Plaats pada tahun 1939. Beliau dikukuhkan sebagai guru besar pertama dalam bidang radiologi Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1946.

Pada tahun 1952 Johannes diberi tugas untuk mempelajari perkembangan-perkembangan ilmu radiologi selama beberapa bulan di Eropa. Beliau berangkat dengan kapal Oranje dari Tanjung Priok. Pada saat keberangkatan, beberapa anggota staf bagian radiologi, yaitu dr. Sjahriar Rasad, Ny. Sri Handoyo dan Aris Hutahuruk alm. turut mengantar beliau. Prof. Johannes meninggal dunia dalam melakukan tugasnya di Eropa pada bulan September 1952. selain menunjukkan gejala serangan jantung, beliau juga menderita Herpes Zoster pada matanya, suatu penyakit yang sangat berbahaya.

Dalam usaha untuk menempatkan nama beliau sebagai tokoh radiologi kaliber dunia, maka pada kongres radiologi internasional tahun 1959 di Munich, delegasi Indonesia di bawah pimpinan Prof.Sjahriar Rasad berhasil menempatkan foto beliau di antara Martyrs of Radiology yang ditempatkan di suatu ruangan khusus kongres tersebut. Tahun 1968 beliau dianugerahkan gelar Pahlawan Kemerdekaan oleh Pemerintah, walaupun telah wafat. Dan pada tahun 1978 jenazah almarhum dipindahkan ke Taman Pahlawan Kalibata.
Almarhum tidak saja dianggap sebagai Bapak Radiologi bagi para ahli radiologi, melainkan juga oleh semua orang yang berkecimpung dalam radiologi termasuk radiographer. Beliau juga adalah Bapak Radiologi dalam bidang pendidikan dan keorganisasian. Beliaulah yang mengambil prakarsa untuk mendirikan Sekolah Asisten Roentgen pada tahun 1952, dan beliaulah yang mulai mendirikan organisasi yang mendahului Ikatan Ahli Radiologi Indonesia (IKARI) yaitu seksi radiologi IDI pada tahun 1952.

Pada tahun 1952 segelintir ahli radiologi yang bekerja di RSUP yaitu G.A.Siwabessy, Sjahriar Rasad, dan Liem Tok Djien, mendirikan Sekolah Asisten Roentgen karena dirasakan sangat perlunya tenaga asisten Roentgen yang berpendidikan baik.
Pada tahun 1970 Sekolah Asisten Roentgen yang dahulunya menerima murid lulusan SMP ditingkatkan menjadi Akademi Penata Roentgen (APRO) yang menerima siswa lulusan SMA.
Dengan semakin banyaknya jumlah asisten Roentgen yang berpengalaman, bahkan beberapa diantaranya mendapat pendidikan tambahan di luar negeri, maka pelajaran-pelajaran di APRO sebagian besar sudah dapat diberikan oleh para asisten Roentgen dan hanya Direktur sajalah yang berpangkat ahli radiologi karena merupakan syarat bagi suatu akademi. Para ahli radiologi sangat berkepentingan dalam perkembangan dan peningkatan mutu para asisten Roentgen, yang sekarang nama resminya menjadi penata Roentgen.
Label: dr.Knoch, penata Roentgen, sejarah radiologi, Sjahriar Rasad, Wilhelm Conrad Roentgen,